Dear Kartini Milenial,
April dikenal sebagai hari perempuan karena pada 21
April biasa diperingati sebagai Hari Kartini. Besarnya peranan Ibu Kartini
terhadap emansipasi perempuan sehingga hari lahir beliau diperingati setiap
tahunnya. Berlebihan? Tentu saja tidak karena jasanya begitu besar bagi bangsa
dan negara.
Berkat jasa Ibu Kartini, perempuan Indonesia mulai
berani untuk berkarya dan tampil sama rata dengan laki-laki. Tidak ada lagi
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berkarier atau berkarya dalam
bentuk apapun. Semua punya hak yang sama karena sejatinya perempuan punya
kemampuan yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
Untuk memperingati Hari Kartini, Bank Nasional
Indonesia (BNI) dan Bloggerpreneur mengadakan webinar yang sangat menarik
berjudul “Kartini Milenial Go Ekspor” dengan kreativitas mampu mengubah kertas
daur ulang menjadi produk ekspor nusantara. Acara yang diselenggarakan pada 19
April 2022 ini bertempat di BNI Xpora SMESCO Indonesia dari pukul 14.30 hingga
17.00 WIB.
Pembukaan Acara Kartini Milenial Go Ekspor |
Rangkaian acara terdiri dari Salam Rancage, Smeshub Indonesia, dan BNI Xpora. Acara dipandu oleh Syahrindra Sofyan ini begitu semarak karena dibuka dengan Fashion Show by Saung Batik WDrupadi dan diringi dengan Live Music by Raiguna Sonjaya. Saya benar-benar menikmati acara ini, walau hanya dari layer smartphone karena acara ini disiarkan melalui Live Youtube.
Fashion Show by Saung Batik WDrupadi |
Komunitas Salam Rancage Bogor
Sepanjang acara, saya terus berdecak kagum karena ada banyak
perempuan Indonesia yang sangat hebat. Komunitas pengusaha perempuan di Bogor,
tepatnya di Gang Abdul Qodir yang bernama Salam Rancage telah mampu berbisnis
barang-barang bekas, khususnya kertas daur ulang. Produknya tidak hanya dikenal
di Indonesia, tetapi juga dikenal di berbagai negara karena sudah diekspor
secara rutin.
Seorang kartini milenial yang hebat telah menjadi
dalang dari terbentuknya komunitas Salam Rancage Bogor. Berawal dari ide
sederhana yaitu kertas daur ulang dan bambu yang dianyam. Ternyata bisa disulap
menjadi barang-barang bernilai seni tinggi dan laku di pasar dunia. Sosok yang dimaksud adalah Ibu Aling Nur
Naluri Widiyanti yang akrab disapa Ibu Aling.
Awalnya, mereka hanya unseen women atau tidak
dipandang karena hanya ibu rumah tangga, terlebih tinggal di bantaran kali.
Namun akhirnya, mereka mampu membuktikan kehebatan hingga membuat dunia
berdecak kagum dengan karya-karya mereka. Foto-foto mereka sudah tersebar di
negara-negara maju seperti Amerika dan berbagai negara di Eropa. Mereka telah
berubah dari unseen menjadi clearly seen women.
Dari keahlian menganyam serta mengelola sampah dan
barang-barang bekas lainnya, mereka mampu menghasilkan banyak produk yang
bermanfaat seperti tikar, sajadah, tas, dompet, dan masih banyak lagi. Kertas-kertas
bekas yang digunakan seperti bekas kalender, koran bekas, dan kertas-kertas
lainnya bisa disulap menjadi sesuatu yang bagus dan indah. Luar biasa bukan?
Dahulu, kampung di bantaran kali ini masih kumuh dan
tidak tertata. Warganya sering buang sampah sembarangan, terutama ke sungai
sehingga menyebabkan banjir. Hingga akhirnya, ibu-ibu setempat benar-benar
berinisiatif dan beraksi nyata sehingga kampungnya menjadi lebih bersih dan
asri karena terbebas dari sampah.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah berkebun dan
menganyam secara beramai-ramai. Jika ada yang belum bisa menganyam, pasti ada
ibu yang menjadi relawan untuk mengajari cara menganyam yang baik dan benar. Ada
banyak nilai positif yang didapatkan seperti lebih bersabar dan tekun dalam
melakukan segala hal. Tak heran, mereka mampu mewujudkan kampung yang sehat dan
produktif.
Tinggal di kampung kecil, tetapi mampu menghasilkan
produk-produk berkelas dunia. Tentunya tidak terjadi secara instan, semua
produk awalnya hanya dijual di Pasar Dongko yang terletak di Bogor Utara. Pasar
Dongko ini hanya digelar sebulan sekali, yaitu minggu pertama setiap bulannya. Saat
ini, pasar tersebut sudah terkenal dan dinanti-nanti oleh warga Bogor karena
mereka ingin membeli produk-produk daur ulang yang berkelas dunia.
Kenalan dengan Pasar Dongko
Pasar Dongko adalah pasar yang unik karena hanya
menjual produk-produk segar seperti sayuran yang ditanam oleh ibu-ibu setempat.
Selain itu, konsepnya juga ramah lingkungan karena mengampanyekan kepada para
pembeli agar tidak membuang sampah ke sungai. Pasar ini tidak menghasilkan
sampah apapun, kecuali sampah organik yang bisa dijadikan pupuk.
Konsep Pasar Dongko yang Tidak Biasa |
Pasar Dongko diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk
banyak daerah sehingga daerah-daerah lain bisa meniru atau malah bisa membuat
terobosan yang lebih hebat lagi. Salah satu hal yang mendorong semangat para
wirausaha ramah lingkungan ini adalah adanya pasar ekspor yang besar dengan
permintaan yang tinggi. Ternyata hasilnya memang luar biasa.
Pasar Dongko Tidak Menghasilkan Sampah |
Asal mula terbentuknya komunitas wirausaha perempuan
ini adalah 6 orang ibu yang antusias untuk belajar menganyam pada tahun 2012.
Namun seiring berjalannya waktu, hanya 1 orang yang mampu bertahan. Ibu Aling tidak
putus asa begitu saja. Dia tetap gigih membangun komunitas social
entrepreneur ini hingga akhirnya sukses dan dikenal oleh masyarakat dunia.
Informasi lebih lanjut tentang pasar ini bisa dicek di
Instagram @pasar_dongko ya. Silakan berkunjung jika penasaran dan ingin
berbelanja. Yuk majukan perekonomian lokal. Kalau bukan kita, lantas siapa
lagi?
BNI Xpora dan Smeshub Indonesia
Mas Genio selaku perwakilan BNI Xpora menyampaikan
tentang peran Xpora terhadap eksistensi UMKM di Indonesia. Potensi UMKM
Indonesia sangat besar. Jika sudah dikelola secara baik dan professional,
pertumbuhan UMKM pasti bisa lebih pesat. Targetnya, semua UMKM Indonesia bisa
menjadi eksportir yang maju.
Para pelaku UMKM bisa menjadi bagian dari Xpora
melalui dua cara, yaitu langsung (physical heart) dan tidak langsung. Physical
heart berada di 7 daerah antara lain Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya,
Denpasar, Medan, dan Makassar. Secara tidak langung bisa mengakses ke portal
digital Xpora dengan link www.xpora.bni.co.id
yang mungkin lebih memudahkan.
Beberapa Narasumber Acara |
Smeshub Indonesia yang diwakili oleh Mas Luthfi telah
memaparkan banyak hal tentang on demand platform untuk mengelola UMKM. Smeshub
adalah platform yang mengelola UMKM seperti Gojek yang berkecimpung dalam
kebutuhan masyarakat sehari-hari. Smeshub dengan Slogan “The New Era” karena
platform ini selalu mengedepankan inovasi dan kreativitas.
Smeshub sudah memiliki aplikasi yang mewadahi UMKM
sehingga apapun kendala dan risiko yang mungkin muncul bisa dikonsultasikan ke
Smeshub ini. Smeshub sudah memiliki aplikasi yang menyediakan banyak fitur
untuk menjawab tantangan yang akan terjadi. Benar-benar keren Smeshub ini
karena mampu memberikan solusi yang pasti.
Para Kartini Milenial yang Hebat |
Saya benar-benar mendapat banyak pengetahuan baru
tentang UMKM dan stakeholder yang ada di sekitarnya. Calon entrepreneur harus
menonton acara ini juga karena siaran ulangnya masih tersedia di Youtube
(disimpan sampai batas waktu tertentu sepertinya). Semoga Indonesia bisa
menjadi negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Aamiin
Salut sama para perempuan yang berjuang meningkatkan perekonomian pribadi sekaligus mendukung negara dalam UMKM yang digelutinya. Alhamdulillaah kini sudah ada BNI Xpora dan Smeshub Indonesia yang turut memfasilitasi serta memudahkan go ekspor internasional, sehingga dikenal dunia.
BalasHapusPerempuan saat ini peranannya sudah sangat besar untuk mendukung perekonomian negara. Terbukti dari banyaknya UKM dan UMKM yang dikelola oleh para wanita
BalasHapusWahhh sungguh sangat kreatif banget, memanfaatkan apa yang ada disekitarnya lalu mensejahterakan diri bersama dengan masyarakat didaerahnya dan menciptakan karya yang bisa dikenal hingga ke mancanegara. Salut banget dan semoga sukses terus.
BalasHapusSemoga sukses Kartini-Kartini Indonesia. Semoga bisa terus mengharumkan bangsa Indonesia di mata dunia.
HapusAku sungguh penasaran dengan Pasar Dongko yang diceritakan di atas. Semoga banyak daerah lain yang terinspirasi membuat pasar serupa agar sama-sama berdaya, ya.
BalasHapusSalut deh sama para kartini millenial ini. Pada kreatif dna mampu memberdayakan sekitarnya. Semoga aja semakin banyak yang mengikuti jejak kartini millenial ini, ya
BalasHapusWah keren-keren ya kegiatanya. Apalagi ibu-ibu Komunitas Salam Rancage Bogor dari Gang Abdul Qodir dengan kegiatan daur ulang sampahnya. Salut sekaliiii...
BalasHapusPerempuan kalau sudah sama sama bergerak bener bener luar biasa, banyak program baik yang dihasilkan apalagi kalau mendapat dukungan dari berbagai pihak. Semoga konsep pasarnya dapat terus dikembangkan dan ditiru oleh wilayah lain
BalasHapusseneng banget pastinya bisa mendapat dukungan dan bantuan dari BNI.. ibu2 tuh pada dasarnya ya kreatif dan bisa cari celah dalam berkarya kok, cuma butuh dukungan ajahh
BalasHapusSaluuuut banget sama ibu-ibu yang kreatif mendaur ulang sampah jadi barang bernilai ekonomi tinggi. Apalagi didukung BNI. Makin semangat pastinya.
BalasHapusSeru banget ketemu dengan orang hebat dan berpengaruh baik ke lingkungannya. Btw aku jadi pengin ke Pasar Dongko, Mbak 🫰vita-mamanesia.com
BalasHapusSeru banget acaranya deh karya semua unik ya. Mudah-mudahan wajib di tiru oleh generasi muda saat ini
BalasHapusWuih perempuan2 ini keren ya. Dan acaranya juga keknya seru banget nih
BalasHapuskeren yah bisa gabung diacara ini dapat ilmu dapat teman baru, semoga makin sering acara seperti ini
BalasHapuswah seru juga nih acaranya ilmu yang didapat juga lumayan nih bermanfaat
BalasHapusSeru banget acaranya, insightful juga. Next, kalau ada pengen lagi aku ikutan.. mau dong infonya mom kalo ada acara kaya gini lagi
BalasHapusAcaranya positif banget ya kak. Bisa ketemu perempuan yg menginspirasi itu impian aku banget. Pengen bisa punya pengaruh yg bagik buat lingkungan sekitar dari tindakan2 kita. Keren. Apalagi ada siaran ulangnya di YouTube. Jadi bisa ikutan nonton nih.
BalasHapusSeru acaranya dan insightful banget. Kartini zaman now makin hebat-hebat dalam berkarya dan berdaya..
BalasHapusMasyaAllah memberika inspirasi buat yang lainnya ini sih. Keren jadi pengen kepo instagram pasar dongko ini mba Ren. Kartini jaman now wajib berdaya.
BalasHapusSeneng ya banyak kegiatan yang seru untuk dilakukan kita para wanita. Ternyata banyak juga kartini milenial. Ini menandakan bahwa semangat kartini tetap ada di wanita Indonesia
BalasHapusWah saya suka dengar cerita inspiratif IBu Aling yang mentransformasi barang-barang bekas menjadi barang mendunia. Ibaratnya sebuah mutiara ditemukan di Gang Abdul Qodir yang bernama Salam Rancage
BalasHapusWah BNI emang selalu terdepan dalam support UMKM ya?
BalasHapustanpa dukungan BNI, perjuangan Ibu Aling dkk pastinya bakal sulit
Salut ma wanita jaman sekarang yg buka usaha. Masih bisa usaha sekaligus jadi panutan dimanapun berada
BalasHapussenang melihat wanita sekarang tetep berkarya dengan memanfaatkan limbah yang ada. Malah kreatif banget.
BalasHapusapalagi eranya juga udah emansipasi wanita
Dikumpulkan para Kartini milenial dalam satu acara seperti ini banyak menginspirasi kita pastinya
BalasHapusKarena membaca artikel ini, saya jadi mencari tahu apa itu BNI Xpora. Ternyata Xpora ini suatu servisnya Bank BNI untuk nasabah korporat berupa UMKM ya. Dan sepertinya acara webinarnya Kartini Milenial Go Ekspor ini adalah cara BNI untuk memasarkan servis BNI Xpora kepada publik pemilik UMKM.
BalasHapusWaaahhh keren keren yaaa saya sampai gak berhenti berdecak kagum. Jadi terinspirasi juga untuk berkarya dan gak kalah sama rasa insecure dan malas. Keren nih event nya BNI. Next kalau ada event serupa colek saya dong kak, hehe
BalasHapusSenang sekali membaca cerita perempuan inspiratif melalui event dari BNI XPora. Semangat untuk mengembangkan diri dan UMKM patut diberi apresiasi :)
BalasHapusPerempuan bisa juga berperan aktif dalam masyarakat dan keluarganya. Tinggal atur time management-nya yang harus pinter.
BalasHapusKereeeennn! Senang sekali mendengar informasi tentang kegiatan seperti ini, bangga deh banyak yang pakai kebaya dan batik.
BalasHapus