Assalamualaikum Wr. Wb.
Apa kabar semua? Semoga orang-orang yang membaca
tulisan ini dalam keadaan sehat wal afiat dan penuh semangat untuk menjalani
kehidupan.
KBR Indonesia |
Teringat sebuah kejadian ketika aku masih kecil, tepatnya masih mengenyam pendidikan SD. Ada seorang bapak yang tinggalnya tidak jauh dari rumahku (tetangga). Aku bertanya-tanya kenapa beliau tidak pernah keluar rumah lagi, padahal dulu aku sering mengobrol akrab dengannya. Si bapak memang penyayang dan senang bermain dengan anak kecil.
Tak berapa lama, aku mendengar cerita dari ibuku. Si bapak
itu pulang kampung dan gak akan balik lagi ke Jakarta. Aku bertanya kenapa? Ibuku
menjawab karena beliau mengidap kusta. Aku yang masih kecil tentu saja tidak
paham apa itu kusta. Aku hanya tahu itu sejenis penyakit. Usut punya usut, ternyata
Pak RT yang memintanya untuk menjauh dari warga karena ketakutan dengan
kusta yang dianggap penyakit kutukan tersebut.
Aku hanya bisa bertanya-tanya tanpa mendapat jawaban
pasti. Seberapa parah dan menakutkan penyakit kusta itu hingga si bapak harus
pergi dan tak pernah kembali lagi? Aku sangat sedih karena kehilangan sosok
yang menyenangkan selama ini.
Ada Apa dengan Kusta?
Sebelum melangkah
lebih jauh, kita pahami dulu apa itu kusta? Kusta adalah salah satu penyakit infeksi kronis yang menyebabkan lesi kulit dan
kerusakan saraf. Namun, penyakit ini masih bisa disembuhkan dengan terapi
sejumlah obat selama 6-12 bulan. Penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah
kecacatan.
sumber: UNAIR News |
Kusta bisa menyerang manusia karena terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini akan menyerang kulit, mata, hidung, dan saraf perifer. Jika sudah menyerang saraf tentunya cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kecacatan. Gejala kusta antara lain bercak-bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit yang disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa, mati rasa, dan lemas pada tangan dan kaki.
Live Streaming Youtube yang Mencerdaskan
Live Streaming Youtube KBR Indonesia |
Pada 13 September 2021, aku mengikuti acara Live Streaming
Youtube Berita KBR yang menggandeng NLR Indonesia dengan tema “Gaung Kusta di
Udara”. Acara ini benar-benar membuka mataku tentang betapa pentingnya untuk menyadarkan
masyarakat dan penderita kusta itu sendiri bahwa penyakit ini bukan kutukan. Layaknya penyakit pada umumnya, kusta juga bisa disembuhkan asalkan dilakukan
prosedur pengobatan yang tepat dan cepat.
Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang
sama tanpa membedakan apapun. Namun faktanya, para penderita kusta terlebih
mereka yang telah menderita disabilitas masih saja dikucilkan oleh masyarakat. Ketakutan
yang mungkin sudah menjadi mindset pada masyarakat, penyakit kusta itu
menular sehingga para penderitanya harus dijauhi.
Perbincangan yang Seru Soal Kusta |
Faktanya, penyakit kusta tidak mudah menular. Tidak seperti penyakit flu atau influenza, orang lain akan mudah tertular jika berdekatan dengan orang yang sedang flu karena virusnya memang mudah berpindah ke orang lain. Penularan kusta terjadi karena kontak seperti bersalaman, mengobrol, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Bahkan, kusta bukan penyakit keturunan. Ibu hamil yang terkena kusta tidak akan menurunkan penyakit tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
Menurut dokter Febrina Sugianto sebagai Junior Technical Advisor NLR Indonesia, penderita kusta itu bisa disembuhkan. Sekitar 80% penderita kusta yang segera ditangani sudah sembuh. Pengobatan yang tepat untuk penderita kusta adalah terapi dan pemberian obat yang dikonsumsi selama kurun waktu tertentu (6-18 bulan) secara intensif. Pasalnya, pengobatan yang putus di tengah jalan harus diulang dari awal karena adanya kemungkinan kusta telah menyerang bagian tubuh lainnya sehingga harus dilakukan diagnosis lebih lanjut.
dokter Febrina Sugianto |
Selain itu, reaksi kusta berbeda-beda pada setiap penderitanya. Hal ini harus dikonsultasikan ke dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat sehingga tidak berpengaruh buruk pada jangka panjang. Adapun efek samping yang biasa terjadi dari obat kusta antara lain perubahan warna kulit, tubuh lemas, dan terlihat pucat.
Pengobatan kusta selama pandemi covid 19 masih bisa dilakukan di Puskesmas atau Rumah Sakit tertentu asalkan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Tidak perlu khawatir jika ada anggota keluarga yang terkena kusta karena tetap bisa mendapat penanganan selama pandemi.
Ibu Malika juga menjelaskan, "KBR senantiasa mengadakan program-program bermanfaat yang dikemas secara menarik seperti talkshow live di Youtube seperti acara ini serta lomba konten-konten baik berupa video, audio, podcast, dan tulisan. Program-program ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu menyaring informasi-informasi yang tidak benar (hoax), terutama informasi tentang kusta".
Tidak ada manusia yang mau dilahirkan cacat atau
mengidap suatu penyakit yang serius. Semua manusia pasti ingin menjadi sempurna
dari segi fisik dan mental. Semua manusia ingin hidup normal dan layak tanpa
suatu ganjalan atau kesulitan. Namun, Allah menciptakan perbedaan di antara
manusia mungkin supaya kita bisa belajar untuk saling menghargai, menghormati,
dan menolong orang lain. Oleh sebab itu, kita tidak boleh mengucilkan para
penderita kusta karena mereka juga berhak hidup layak seperti orang-orang
normal lainnya.
Jadi, masih takutkah Anda dengan para penderita kusta?
Ayo buruan berobat biar bisa sembuh nih dan bisa kembali ngobrol
BalasHapusSedih sih yah mba kalau masih banyak orang yang menganggap Kusta ini mudah menular. Lagi-lagi adalah literasi masyarakat memang butuh ditingkatkan agar tidak ada misinformasi yang mengakibatkan orang-orang menjauhi penderita kusta maupun lainnya. Terima kasih atas informasi nya yah mba ;)
BalasHapusDi tempatku kusta juga masih banyak stigma negatifnya mbak. Masih banyak yang belum tahu kalau kusta bisa disembuhkan
BalasHapusJika kita mengerti apa itu kusta, maka kita tidak lagi mengucilkan penderita kusta. Kita juga mengetahui apa tanda-tandanya sehingga dapat menghindarinya. Thanks atas infonya.
BalasHapusBaru tahu ternyata kusta hal yang ditakutkan masyarakat. Seharusnya diberikan literasi tentang penyakit ini.
BalasHapusWaktu saya kecil, saya juga ditakut-takuti tentang penyakit kusta ini. Katanya nanti jari-jari tangan bisa lepas sendiri. Kayak yang serem banget gitu. Setelah dewasa baru paham betul kalau pemahaman saya dulu itu stigma yang beredar luas di masyarakat, sebenarnya nggak kayak gitu juga..
BalasHapusBetul nih mba, salah satu cara menghilangkan stigma negatif tentang kusta adalah dengan ada edukasi-edukasi semacam ini.. Semoga masyarakat kita semakin terbuka pikirannya ya..
BalasHapusbetul nih mbak edukasi semacam ini yang perlu digaungkan karena masih banyak masyarakat yang belum paham betul tentang penyakit ini
BalasHapusDengan adanya informasi ini makin jelas tentang kusta sehingga masyarakat lebih memahami lagi dan tidak menguncilkan lagi pasien Kusta.
BalasHapusDan tentunya semua pihak juga harus memberikan informasi kusta agar eliminasi kusta terwujud
setuju banget
BalasHapuskampanye ini bagus banget
karena sayapun mengira kusta sudah gak ada di Indonesia
dengan adanya kampanye kusta, kita akan semakin peduli
sedih ya kalau udah menderita sakitnya ditambah dikucilkan sama masyarakat huhu.. kudu kita gaungkan memang nih biar semakin aware dan saling menjaga :)
BalasHapusJujur mbak aku baru tahu sedetail ini, informasinya bermanfaat banget buat orang-orang yang awam kayak aku. Intinya terkait penyakit apapun kita ga boleh menjustifikasi org tsb dan pasti ada cara untuk merespons hal tersebut dgn baik.
BalasHapusKusta memang sering dipandang buruk yaa, kasihan juga bagi penderita kusta banyak yang mencemooh karena sudah diklaim secara turun temurun kalau Kusta itu penyakit yang menular
BalasHapuskonten edukasi seperti ini penting untuk dibagikan atau disosialisasikan secara lebih massive agar semua orang bisa terbuka bahwa nyatanya Kusta dapat disembuhkan.
Izin share yaa mba, terima kasih sudah berbagi
Sebagian masyarakat masih awam dengan penyakit Kusta dan menganggap itu penyakit menular dan tidak bisa sembuh. Penting sekali edukasi semacam ini untuk mengubah pandangan masyarakat tentang kusta. Tulisan ini bermanfaat sekali mbak lengkap dan jelas bahas tentang kusta.
BalasHapusSosialisasi dari KBR dan NLR Semoga bisa mengurangi diskriminasi terhadap disabilitas dan OYPMK. Semangattt utk kalian semua��
BalasHapusStigma masyarakat masih buruk terhadap kusta, lewat acara ini semoga bisa mengedukasi dan memberi support kepada OYPMK
BalasHapusIya, kusta masih menjadi momok menakutkan bagi banyak orang ya. Harus banyak webinar begini biar penderita kusta juga tidak dikucilkan di masyarakat
BalasHapusUdh lm gak denger berita ttg kusta. Perlu sosialisasi sprt ini terutama pd masyarakat awam. Agar tdk d kucilkan.
BalasHapusSosialisasi tentang penyakit kusta memang harus lebih gencar lagi ke masyarakat, biar tidak terjadi kesalahpahaman
BalasHapusSebagai blogger yuk kita bantu sosialisasikan lewat tulisan dengan menyebarkan berita yg baik dan benar. Tanamkan kepada masyarakat bahwa kusta itu bukan penyakit kutukan, melainkan bisa disembuhkan karena obatnya ada di puskesmas secara GRATIS
BalasHapusInformasi tentang kusta memang harus banyak disosialisasikan. Banyak yang masih ngira kusta ini penyakit kutukan
BalasHapusHuhu kebayang sedihnya penderita kusta diasingkan begitu :( padahal kusta bukanlah penyakit kutukan, setiap orang berpotensi mengalaminya yaa..
BalasHapusKusta itu bisa disembuhkan kok. Maka perlu dukungan dari sekitar dengan memahaminya dan support agar lekas diobati ya
BalasHapusDi kota mungkin banyak masyarakat yg sudah sadar tentang penyakit kusta, tapi di pedalaman kayaknya stigma negatif masih ada ya. Semoga makin banyak masyarakat yg sadar kalau kusta bukan semacam kutukan dan penderitanya bisa dapat pengobatan dengan cepat
BalasHapusSewaktu kecil aku sering banget mendengar tentang kusta
BalasHapusTapi belakangan kurang terdengar lagi. Semoga stigma masyarakat tentang kusta sudah bergeser, bisa lebih peduli kepada penderita
aku jarang banget sih melihat kusta , tapi memang pernah ada dan memang kelihatan sekali keluarganya seperti dikucilkan dari masyarakat.
BalasHapus, semoga dengan adanya web minar seperti ini bisa menjadi edukasi untuk banyak orang
Masih banyak masyarakat yang awam dengan penyakit kusta ya kak. Maka perlu penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kecacatan dan lainnya.
BalasHapusAku suka judul artikel ini. Dan aku pun sepakat bahwa artikel edukatif semacam ini harus banyak dibuat atar banyak yg memahami bahwa kusta bukanlah kutukan.
BalasHapusDan lagi bisa disembuhkan dg penanganan yg tepat.
Betul kak, edukasi mengenai penyakit kulit seperti ini memang harus banyak digaungkan terutama untuk masyarakat umum yang belum mengetahui tentang kusta. Selain itu juga penanganan dan penyembuhan kusta memang tidak boleh sampai terputus agar penderita kusta bjsa lebih cepat sehat
BalasHapusGilaaak baru tau aku seluk beluk kusta.. thanks for sharing mom, makin banyak belajar aku.. izin aku share ke temen² ya mom
BalasHapusMba Rey makasih banget sudah diingaykan. Pengetahuan akan kusta aku juga. Minum sekali. Allhamdulilah dapett wawasan dengan membaca ini. Semangat kita yang tidak boleh membedakan ya.
BalasHapusMungkin penderita kusta masih banyak stigma negatif dari masyarakat karena mungkin penyakitnya kasat mata. Jadi tulisan-tulisan edukasi seperti ini penting untuk terus digaungkan.
BalasHapusbener-bener informatifpinformatif, aku pun masih awam dengan kusta, bener-bener harus di sosialisasikan tentang kusta ini.
BalasHapusKusta ini penyakit yg banyak diderita tapi kurang ilmu, semoga makin banyak webinar soal kusta
BalasHapusGa kebayang ya udah sakit dikucilkan pula. Semoga banyak yg menyebar edukasi seperti ini sehingga stigma negatif penyakit ini segera hilang
BalasHapusEdukasi seperti ini memang perlu digaungkan, supaya kita semakin tahu edukasi yang tepat tentang kusta.
BalasHapussemangat mbak menggaungkan edukasi tentang kusta biar tidak ada lagi yang mengucilkan penderita kusta
BalasHapusWebinar seru banget ya masyarakat butuh literasi agar tahu infomasi mengenai penyakit kusta ini
BalasHapusBagus banget acaranya, kampanye tentang kusta sudah semakin menggaung. Tadinya saya dengar kusta digaungkan hanya pada hari peringatannya aja tuh setahun sekali.
BalasHapusJujur aku juga cuma tau sekilas aja soal kusta ini. Sepertinya memang kampanye seperti ini penting untuk dilakukan supaya orang lebih paham lagi dan tau bagaimana kusta itu sebenernya.
BalasHapusMeskipun ga menular tetapi kusta ternyata lumayan serem juga ya
BalasHapusNggak takut kok, cuma yang bikin serem itu penampakan kustanya sendiri dan aku ga tega lihat orang dengan kusta. Untung aja seksrang pengobatannya sudah menjangkau msy lebih banyak ya
BalasHapusBagus banget tulisan nya kak! buat mengedukasi orang-orang nihh biar gak lagi membully penderita kusta
BalasHapusWaaah makasih Ka, dengan adanya pembahasan tentang apa & bagaimana kusta itu, semoga kita makin tahu & merangkul bukan menjauhi penderitanya
BalasHapusAku penasaran apakah tahun ini masih banyak penderita kusta? Aku pikir kusta udah mirip sama penyakit kulit lainnya, sangat bisa disembuhkan ketika berobat ke dokter
BalasHapusIya nih bener stigma masyarakat soal penyakit kusta memang dari dulu udah negatif, semoga dengan maraknya edukasi generasi sekarang selanjutnya makin terbuka yahh
BalasHapus