Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Kepemilikan rumah adalah impian setiap keluarga karena tidak perlu repot membayar uang sewa setiap bulan atau setiap tahun yang tentu saja memberatkan pengeluaran rutin bulanan. Kepemilikan rumah juga bisa menjadi investasi bagi setiap keluarga karena harga rumah pada masa mendatang akan selalu naik karena lokasinya mungkin menjadi strategis sehingga diminati oleh masyarakat. Maraknya program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang ditawarkan oleh bank membuat masyarakat tertarik untuk mengajukan pinjaman agar mendapatkan uang untuk membeli rumah yang akan dicicil setiap bulannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kepemilikan rumah konvensional harus segera ditinggalkan karena rumah tersebut berhubungan dengan riba. Dosa riba membuat hidup menjadi tidak barokah. Untuk mengatasi masalah tersebut tentu ada solusinya, yaitu kepemilikan rumah syariah. Saat ini membeli rumah syariah tidak harus lunas (cash keras) karena tersedia opsi untuk mencicil rumah sesuai kemampuan pembeli. Jika terbiasa dengan konsep perbankan pasti muncul banyak pertanyaan dalam pikiran Anda. Simak alasan-alasan utama berikut sehingga Anda akan berubah pikiran untuk membeli rumah syariah.
Lalu bagaimana dengan umat Islam? Apakah harus mengikuti arus?
Jawabannya tentu saja tidak!
Umat Islam tidak boleh terlibat dalam program KPR Bank terutama bank konvensional karena mengandung riba. Sudah dijelaskan dalam Alquran bahwa Allah Swt melarang riba dan sangat benci dengan hamba-hambaNya yang terlibat dalam berbagai kegiatan riba.
Jadi bagaimana caranya supaya umat Islam bisa punya rumah?
Kalau tidak punya banyak uang berarti tidak boleh punya rumah?
Lagi, lagi, dan lagi... tentu saja jawabannya tidak.!
Semua umat Islam boleh memiliki rumah untuk keluarga, tetapi dengan cara lain. Bukan terlibat dalam riba melalui KPR. Cara yang paling benar adalah membeli Rumah Syariah dengan cara dicicil jika uangnya belum cukup. Namun, jauh lebih baik dibayar lunas sekaligus jika dananya telah mencukupi.
KONSEP PROPERTI SYARIAH
Sama halnya dengan ajaran islam yang tidak pernah memberatkan umat-umatnya. Rumah Syariah juga sama sekali tidak memberatkan pembeli karena benar-benar mengikuti ajaran Islam. Pahami terlebih dahulu tentang konsep umum properti syariah sebagai berikut.
1. Tanpa Bank
Developer tidak melibatkan pihak bank untuk terlibat dalam akad jual beli. Akad pembelian murni terjadi antara pembeli dengan developer saja. Kelebihan lainnya yang menggiurkan adalah tidak ada BI Checking, proses cenderung lebih mudah dan tidak ribet. BI checking membuat seseorang bisa ditolak oleh pihak bank saat mengajukan KPR jika pernah bermasalah dengan utang.
2. Tanpa Bunga (No Riba)
Tidak berhubungan dengan bank maka rumah syariah tentu saja tidak mengandung unsur bunga atau riba. Cicilan rumah syariah bersifat flat setiap bulannya, tanpa ada penambahan ataupun pengurangan. Penawaran harga cash dan kredit sudah disampaikan nominalnya sebelum akad sehingga tidak ada unsur penipuan atau ditutup-tutupi. Jadi, pilihan harga tergantung pembeli yang menentukan sesuai kesanggupannya. Harga rumah syariah secara kredit tentu lebih mahal dari harga cash karena mengikuti perkembangan ekonomi. Hal ini wajar karena setiap tahun pasti ada inflasi atau kenaikan harga, begitu juga dengan harga rumah.
3. Tanpa Denda
Jika pembeli telat membayar ketika mencicil di dalam KPR konvensional tentu akan terkena denda. Tidak dengan cicilan rumah syariah, pembeli hanya akan diberi surat peringatan sebagai pengingat komitmen bayar utang atau reschedule pembayaran jika dirasa pembeli tidak bisa menepati cicilan pada tanggal tertentu yang sudah disepakati. Jika pembeli mengalami kesulitan untuk membayar pasti akan dicarikan solusi terbaik sehingga tidak merugikan kedua belah pihak (developer dan pembeli). Jika benar-benar tidak bisa melunasi rumah pasti developer dan agen properti syariah akan membantuk untuk menjualkan rumah.
4. Tanpa Sita
Jika pembeli di tengah jalan nanti tak sanggup melunasi cicilan, padahal sudah menempati rumah beberapa lama maka developer akan memberikan opsi yang lebih adil. Misalnya, konsumen diberi hak untuk menjual rumahnya sendiri atau dibantu untuk dijualkan. Hasil dari penjualan akan dibagi dengan ketentuan, yaitu sebagian untuk bayar sisa utang ke developer dan sisanya pembeli kantongi sendiri. Benar-benar menguntungkan ya? Tidak akan disita karena pembeli sudah memiliki hak rumah 100%.
5. Tanpa Akad Bermasalah
Akad antara pembeli dan developer adalah akad jual beli yang dikenal dengan istilah istishna (indent) jika unit rumah belum tersedia. Opsi lain adalah akad jual beli kredit bukan pembiayaan.
POIN PENTING TENTANG KONSEP PROPERTI SYARIAH
Adapun poin penting tentang konsep Properti Syariah dengan akad jual beli sebagai berikut.
1. Tanpa Riba, Tanpa Denda, Tanpa Sita, tanpa BI Checking
2. Harga flat sampai akhir, tidak seperti KPR bank yang mengikuti suku bunga (fluktuatif).
3. Pembayaran cicilan langsung ke developer, jadi KPR syariah developer (non bank) tanpa pihak ketiga
WASPADAI RIBA DALAM KPR KONVENSIONAL
Jika sudah sepakat dan melakukan akad, tetapi kemungkinan riba tetap mengintai. Terkadang tidak disadari adanya biaya tambahan maka itulah RIBA!!!
Contoh penyebab munculnya riba sebagai berikut.
1. Telat Bayar Cicilan akan Kena Denda
Cicilan KPR atau kredit riba lainnya pasti menetapkan aturan tentang denda keterlambatan. Hal ini termasuk riba. Padahal Islam mengajarkan untuk memberikan tangguh jika ada orang yang berutang sedang mengalami kesulitan (bukan justru menambah beban hidup orang yang sedang kesusahan tersebut).
2. Rumah yang Sedang Dicicil Akan Disita Karena Sering Denda
Rumah yang telah dicicil pada akhirnya disita dalam kasus KPR Bank maka hal ini disebut akad bathil karena akad awalnya jual beli (pertukaran aset/ bukan sewa beli).
3. Adanya Penalti karena bayar lunas lebih cepat
Hal yang sangat aneh dan tidak sesuai logika memang terjadi pada KPR Bank. Orang yang berutang mampu membayar lunas lebih cepat dari waktu kena biaya pinalti malah kena penalti. Hal ini juga tergolong Riba karena timbulnya biaya tambahan dari akad awal.
HALAL DAN BERKAH
Kehalalan dan Keberkahan adalah poin-poin paling penting bagi muslim sejati. Dengan membeli properti syariah, Insya Allah kita akan terbebas dari akad-akad ribawi dan bathil sehingga harta yang akan didapatkan setelah menghuni properti syariah benar-benar terjaga. Menghuni properti syariah tentu akan mendorong pemiliknya untuk menjalankan perintah-perintah Allah yang tertulis dalam Alquran dan ajaran Nabi yang tertulis dalam hadits. Konsep dan akad-akad properti syariah selalu disandarkan pada Al Qur'an dan Sunnah sehingga keberkahan akan didapatkan.
Semoga memahami dengan baik ya konsep ini. Jika tertarik untuk bertanya-tanya tentang properti syariah yang beragam harganya (mulai dari murah hingga mewah) maka hubungi Andryan (0899 9797 907) atau Retno (0896 88888 698) sebagai marketer dari Hamasah Property.
Kepemilikan rumah adalah impian setiap keluarga karena tidak perlu repot membayar uang sewa setiap bulan atau setiap tahun yang tentu saja memberatkan pengeluaran rutin bulanan. Kepemilikan rumah juga bisa menjadi investasi bagi setiap keluarga karena harga rumah pada masa mendatang akan selalu naik karena lokasinya mungkin menjadi strategis sehingga diminati oleh masyarakat. Maraknya program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang ditawarkan oleh bank membuat masyarakat tertarik untuk mengajukan pinjaman agar mendapatkan uang untuk membeli rumah yang akan dicicil setiap bulannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kepemilikan rumah konvensional harus segera ditinggalkan karena rumah tersebut berhubungan dengan riba. Dosa riba membuat hidup menjadi tidak barokah. Untuk mengatasi masalah tersebut tentu ada solusinya, yaitu kepemilikan rumah syariah. Saat ini membeli rumah syariah tidak harus lunas (cash keras) karena tersedia opsi untuk mencicil rumah sesuai kemampuan pembeli. Jika terbiasa dengan konsep perbankan pasti muncul banyak pertanyaan dalam pikiran Anda. Simak alasan-alasan utama berikut sehingga Anda akan berubah pikiran untuk membeli rumah syariah.
Mengapa harus rumah syariah?
Lalu bagaimana dengan umat Islam? Apakah harus mengikuti arus?
Jawabannya tentu saja tidak!
Umat Islam tidak boleh terlibat dalam program KPR Bank terutama bank konvensional karena mengandung riba. Sudah dijelaskan dalam Alquran bahwa Allah Swt melarang riba dan sangat benci dengan hamba-hambaNya yang terlibat dalam berbagai kegiatan riba.
Jadi bagaimana caranya supaya umat Islam bisa punya rumah?
Kalau tidak punya banyak uang berarti tidak boleh punya rumah?
Lagi, lagi, dan lagi... tentu saja jawabannya tidak.!
Semua umat Islam boleh memiliki rumah untuk keluarga, tetapi dengan cara lain. Bukan terlibat dalam riba melalui KPR. Cara yang paling benar adalah membeli Rumah Syariah dengan cara dicicil jika uangnya belum cukup. Namun, jauh lebih baik dibayar lunas sekaligus jika dananya telah mencukupi.
KONSEP PROPERTI SYARIAH
Sama halnya dengan ajaran islam yang tidak pernah memberatkan umat-umatnya. Rumah Syariah juga sama sekali tidak memberatkan pembeli karena benar-benar mengikuti ajaran Islam. Pahami terlebih dahulu tentang konsep umum properti syariah sebagai berikut.
1. Tanpa Bank
Developer tidak melibatkan pihak bank untuk terlibat dalam akad jual beli. Akad pembelian murni terjadi antara pembeli dengan developer saja. Kelebihan lainnya yang menggiurkan adalah tidak ada BI Checking, proses cenderung lebih mudah dan tidak ribet. BI checking membuat seseorang bisa ditolak oleh pihak bank saat mengajukan KPR jika pernah bermasalah dengan utang.
2. Tanpa Bunga (No Riba)
Tidak berhubungan dengan bank maka rumah syariah tentu saja tidak mengandung unsur bunga atau riba. Cicilan rumah syariah bersifat flat setiap bulannya, tanpa ada penambahan ataupun pengurangan. Penawaran harga cash dan kredit sudah disampaikan nominalnya sebelum akad sehingga tidak ada unsur penipuan atau ditutup-tutupi. Jadi, pilihan harga tergantung pembeli yang menentukan sesuai kesanggupannya. Harga rumah syariah secara kredit tentu lebih mahal dari harga cash karena mengikuti perkembangan ekonomi. Hal ini wajar karena setiap tahun pasti ada inflasi atau kenaikan harga, begitu juga dengan harga rumah.
3. Tanpa Denda
Jika pembeli telat membayar ketika mencicil di dalam KPR konvensional tentu akan terkena denda. Tidak dengan cicilan rumah syariah, pembeli hanya akan diberi surat peringatan sebagai pengingat komitmen bayar utang atau reschedule pembayaran jika dirasa pembeli tidak bisa menepati cicilan pada tanggal tertentu yang sudah disepakati. Jika pembeli mengalami kesulitan untuk membayar pasti akan dicarikan solusi terbaik sehingga tidak merugikan kedua belah pihak (developer dan pembeli). Jika benar-benar tidak bisa melunasi rumah pasti developer dan agen properti syariah akan membantuk untuk menjualkan rumah.
4. Tanpa Sita
Jika pembeli di tengah jalan nanti tak sanggup melunasi cicilan, padahal sudah menempati rumah beberapa lama maka developer akan memberikan opsi yang lebih adil. Misalnya, konsumen diberi hak untuk menjual rumahnya sendiri atau dibantu untuk dijualkan. Hasil dari penjualan akan dibagi dengan ketentuan, yaitu sebagian untuk bayar sisa utang ke developer dan sisanya pembeli kantongi sendiri. Benar-benar menguntungkan ya? Tidak akan disita karena pembeli sudah memiliki hak rumah 100%.
5. Tanpa Akad Bermasalah
Akad antara pembeli dan developer adalah akad jual beli yang dikenal dengan istilah istishna (indent) jika unit rumah belum tersedia. Opsi lain adalah akad jual beli kredit bukan pembiayaan.
POIN PENTING TENTANG KONSEP PROPERTI SYARIAH
Adapun poin penting tentang konsep Properti Syariah dengan akad jual beli sebagai berikut.
1. Tanpa Riba, Tanpa Denda, Tanpa Sita, tanpa BI Checking
2. Harga flat sampai akhir, tidak seperti KPR bank yang mengikuti suku bunga (fluktuatif).
3. Pembayaran cicilan langsung ke developer, jadi KPR syariah developer (non bank) tanpa pihak ketiga
WASPADAI RIBA DALAM KPR KONVENSIONAL
Jika sudah sepakat dan melakukan akad, tetapi kemungkinan riba tetap mengintai. Terkadang tidak disadari adanya biaya tambahan maka itulah RIBA!!!
Contoh penyebab munculnya riba sebagai berikut.
1. Telat Bayar Cicilan akan Kena Denda
Cicilan KPR atau kredit riba lainnya pasti menetapkan aturan tentang denda keterlambatan. Hal ini termasuk riba. Padahal Islam mengajarkan untuk memberikan tangguh jika ada orang yang berutang sedang mengalami kesulitan (bukan justru menambah beban hidup orang yang sedang kesusahan tersebut).
2. Rumah yang Sedang Dicicil Akan Disita Karena Sering Denda
Rumah yang telah dicicil pada akhirnya disita dalam kasus KPR Bank maka hal ini disebut akad bathil karena akad awalnya jual beli (pertukaran aset/ bukan sewa beli).
3. Adanya Penalti karena bayar lunas lebih cepat
Hal yang sangat aneh dan tidak sesuai logika memang terjadi pada KPR Bank. Orang yang berutang mampu membayar lunas lebih cepat dari waktu kena biaya pinalti malah kena penalti. Hal ini juga tergolong Riba karena timbulnya biaya tambahan dari akad awal.
HALAL DAN BERKAH
Kehalalan dan Keberkahan adalah poin-poin paling penting bagi muslim sejati. Dengan membeli properti syariah, Insya Allah kita akan terbebas dari akad-akad ribawi dan bathil sehingga harta yang akan didapatkan setelah menghuni properti syariah benar-benar terjaga. Menghuni properti syariah tentu akan mendorong pemiliknya untuk menjalankan perintah-perintah Allah yang tertulis dalam Alquran dan ajaran Nabi yang tertulis dalam hadits. Konsep dan akad-akad properti syariah selalu disandarkan pada Al Qur'an dan Sunnah sehingga keberkahan akan didapatkan.
Semoga memahami dengan baik ya konsep ini. Jika tertarik untuk bertanya-tanya tentang properti syariah yang beragam harganya (mulai dari murah hingga mewah) maka hubungi Andryan (0899 9797 907) atau Retno (0896 88888 698) sebagai marketer dari Hamasah Property.
Menarik banget ini, Mbaa.... Beberapa kali pernah baca sih promosi semacam ini, tapi mau tanya-tanya lebih lanjut suka merasa enggak enak, beli enggak tapi tanya-tanyanya banyak, hehehe. Alhamdulillah sebagian besar pertanyaan saya sudah terjawab dari tulisan ini.
BalasHapusiya mbak, kalo udah tau infonya diniatkan untuk punya rumah dengan konsep dan cara pembelian syariah ya biar ga kena dosa riba karena bunga alias riba dibenci banget sama Allah Swt
HapusHarga rumah sekarang udah tinggi-tinggi banget, kalau ikutin KPR yang konvensional berat banget beberapa taun kemudian cicilan naik jadi tambah mahal huhuu. Sedihnya kalau bayar lebih cepet kena pinalti, padahal lebih cepet lebih bagus seharusnya.
BalasHapusmakanya ya sekarang jarang ada yang nawarin beli rumah cash, kecuali rumah yang pernah ditempati dijual oleh pemilik sebelumnya
iya bener mba.. tapi rumah syariah ini ada kok yang cash dan tentu aja harganya lebih murah hehe.. cuma untuk lokasi di Jakarta udah jarang banget. Rata-rata perumahan syariah ambil di kawasan Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok
HapusPengen banget punya rumah sendiri bareng pasangan dengan mekanisme syariah begitu mbak. Dijelasin lebih lengkap di sini hehee.
BalasHapusSemoga deh tercapai punya rumah berbasis Syariah seperti di Hamasah Property eheheee
aamiin.. semangat nabung mbak.. diniatkan dulu aja biar Alloh tau kalo niat kita baik pasti dimudahkan..
HapusDulu aku beli rumah juga pakai KPR dari bank syariah. Salah satu keuntungannya adalah cicilan plat. Lumayan kita jd nggak kepikiran soal naiknya cicilan kedepan. Selain soal bebas riba dan keberkahan td. Tks for sharring
BalasHapusiya mbak, KPR dari Bank Syariah tetep pake BI Checking jadi agak ribet untuk kalangan orang yang mungkin kerjanya di sektor informal karena gak punya slip gaji jadinya rumah syariah ini bisa jadi solusinya
HapusRumah syariah ini konsepnya bagus ya. Tapi kalau tidak melibatkan bank jaminannya apa ya? Tetap amankah? Jadi penasaran dengan rumah syariah karena sepertinya lagi ngetren nih.
BalasHapusGa ada jaminan apa2 mbak.. murni akad secara islami dengan dasar kepercayaan karena nanti ada beberapa saksi yang dijadikan jaminan kalau si pembeli pasti akan melunasi pembayaran.
HapusMimpiku juga pengen punya rumah sendiri mba, nggak numpang ama mertua pengen belajar mandiri. Apalagi rumah syariah yang aman begini. Berasa lega banget ya Mba.
BalasHapusMimpinya bagus banget mba.. dengan bermimpi jadi punya semangat dan energi untuk mengumpulkan uang jadinya bisa beli rumah syariah insya Allah..
HapusMenarik juga ya konsep rumah syariah seperti ini. Tapi kalau tanpa denda dan tanpa sita? Ya... semoga amanah si yg punya tanggungan. Aku jadi pengen punya satu unit mbak. Tp dana belum memadai ��
BalasHapusiya mba, pakai sistem kepercayaan, kalau si pembeli tidak bisa melunasi mungkin seburuk2nya pakai jalur hukum. Semangat nabung mbak biar bisa langsung beli rumah cash tanpa cicilan :D
HapusAku pun ingin banget punya rumah tanpa riba, Mbak. Semoga ada rejekinya biar bisa beli rumah dengan konsep properti syariah ini. Aamiin.
BalasHapusaamiin.. semangat mba, pasti bisa.. ada sistem cicilan juga untuk rumah syariah jadi tidak menghalangi kita untuk memiliki rumah karena dana terbatas
HapusMemang kalau bisa beli rumah atau kredit cari yg syariah yah, lebih berkah. Apalagi sekarang udah banyak kpr yang syariah. Jadi buat apa ke kpr yg sistem konvensional
BalasHapusBener mba, tapi rumah syariah ini bener2 ga melibatkan bank. Bank syariah juga ribet sistem administrasinya karena terikat sama peraturan Bank Indonesia.
HapusAku tuh tertarik banget ambil rumah dengan akad syariah, biar barokah dan bebas riba. Tapi sampai sekarang belum ketemu yang cocok dari sisi lokasi, luas tanah, dan harga. Mungkin bisa diinfokan sekalian mba list perumahan yang masih available dan bisa di cek terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menghubungi marketernya
BalasHapusoke mba nanti diberi tau ya supaya diinfokan ke bundo Ola
HapusMba, biasanya kalau untuk pembayaran cicilan rumah syariah ini bisa dilakukan selama berapa tahun ya? Misal harga 500jt, dicicil 1 tahun, per bulan bayar sekitar 41jtan, berarti tanpa ada tambahan bunga gitu kan ya?
BalasHapusAda pilihan 5, 10, dan 15 tahun. Semakin cepat masa angsuran berarti semakin besar nominal yang harus diangsur. Rata-rata mulai dari Rp 2juta hingga Rp 6juta saja per bulan. Rumah syariah tentu saja tidak ada bunga mba karena haram hukumnya. Bahkan biaya-biaya tambahan lain juga tidak boleh diberikan ke pembeli karena akan memberatkan. Semoga membantu jawaban saya ya
HapusKalo properti, aku tetap pilih yang pakai bank karena rumah yang pake bank itu udah dijamin ada bangunannya. Sehingga gak bakalan kena tipu. Kecuali kalo bisa beli cash, ya beli cash aja.
BalasHapus