https://www.youtube.com/watch?v=sAMvv8kvG5M |
Menjadi seseorang yang bisa mengubah dunia tentunya hebat karena bisa menjadi legenda yang akan terus diingat oleh banyak orang di dunia. Who’s the legend that inspire you? Bagi saya, sosok yang melegenda dan menginspirasi adalah Raden Ajeng Kartini. Ibu Kartini adalah tokoh yang mengangkat derajat wanita di Indonesia. Pada zaman dahulu, wanita di Indonesia hanya boleh di rumah dan mengurus rumah tangga. Tidak boleh mengenyam pendidikan dan menjadi gender kelas dua di bawah pria. Sungguh miris! Realita yang menyedihkan membuat R.A Kartini tersentuh untuk melakukan perubahan. Dengan daya yang dimiliki karena menjadi anak ningrat dan terpandang sehingga bisa mengenyak pendidikan dan bergaul dengan orang-orang berpengaruh termasuk orang-orang Belanda yang menjajah negeri ini.
Setelah sedikit flashback masa lalu, mari melangkah maju
dengan melihat realita yang terjadi saat ini. Siapa tokoh yang menjadi legenda?
Sepertinya bingung kalau menentukan legenda zaman sekarang karena banyak orang
yang sebenarnya hebat tidak cukup tangguh mempertahankan identitasnya sehingga
mudah menyerah dengan adanya masalah dan konflik yang terjadi. Sebenarnya anak
muda bisa menjadi pengubah dunia. Banyak orang yang sudah sukses saat muda
terutama di dunia bisnis. Maraknya bermunculan perusahaan start up yang maju
seperti Gojek, BukaLapak, HijUp, Traveloka, dan masih banyak lagi termasuk perusahaan financial technology. Perusahaan start
up yang dirancang oleh anak-anak muda memang digemari oleh anak-anak muda
juga. Tak ayal mereka sukses karena berhasil menggaet anak-anak muda untuk
menjadi konsumen setia.
Era digital yang mengutamakan kemajuan teknologi memang
membutuhkan daya kreatif dan kemampuan untuk bersaing yang kuat. Potensi yang
dimiliki bisa berkembang asalkan punya tekad dan keyakinan yang kuat. Ingatlah
pepatah, “Semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerjang.” Sikap tangguh
dan pantang menyerah memang dibutuhkan untuk bisa menjadi sukses di bidang
apapun. Saat ini sudah tidak zaman hanya berpatokan menjadi dokter, insinyur,
dan profesi umum lainnya. Jadikan profesi yang dipilih sesuai passion
agar merasa senang untuk mengerjakannya setiap hari. Jika bekerja sesuai
passion memang tidak akan merasa bekerja karena melakukan berbagai kegiatan
terkait pekerjaan dengan hati yang senang.
http://www.ilmair.com/2010/03/semakin-tinggi-pohon-maka-akan-semakin.html |
Sudah percaya kalau setiap orang bisa menjadi apapun yang
diinginkan kalau berani berbuat? Kalau saya pasti menjawab ‘Ya’ karena memang
itu kenyataannya. Zaman sekarang identik dengan hal-hal instan dan berbagai
kemudahan. Misalnya, dahulu orang-orang harus antri di bank untuk melakukan
banyak transaksi, tetapi sekarang berkat adanya mobile dan internet banking,
siapapun bisa melakukan transaksi kapan pun dan di mana pun. Sama halnya dengan
cita-cita atau impian yang ingin diraih, seseorang bisa menjadi apapun yang dia
mau asalkan ada kemauan dan kegigihan untuk meraih cita-citanya.
http://blog.id.jobplanet.com/alih-profesi-atau-pindah-perusahaan-jangan-salah-langkah/ |
Tidak usah bingung atau galau karena profesi atau pekerjaan yang dijalani sekarang tidak sesuai dengan jurusan kuliah yang diambil. Hal itu sudah lumrah karena banyak orang yang sudah sukses dengan profesinya masing-masing padahal tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Misalnya, seseorang bekerja sebagai editor yang notabene biasanya dijalani oleh orang yang mengambil kuliah di jurusan bahasa atau komunikasi, padahal orang tersebut kuliah di jurusan pendidikan. Kenapa tidak jadi guru? Mungkin karena dia tidak mendapatkan sekolah yang tepat sehingga dia tidak nyaman saat mengajar di sana atau mungkin dia merasa tidak cocok menjadi guru. Sah-sah saja dan tidak melanggar aturan asalkan semua yang dikerjakan sesuai dengan keinginan hati sehingga bisa dijalani dengan senang.
Dengan profesi apa saja bahkan masih dalam proses kuliah
juga bisa lho mengguncangkan dunia. Ketekunan dan keyakinan untuk mewujudkan
sesuatu menjadi dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Yakinlah kalau
semua akan terwujud karena tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Misalnya,
saat masih kuliah ternyata punya jiwa bisnis dengan berdagang makanan yang
murah dan enak. Teman-teman kuliahnya sering memesan untuk dibawakan ke kampus
untuk makan siang. Sederhana tetapi penuh makna, mahasiswa tersebut mungkin
bisa membiayai kuliahnya sendiri atau setidaknya setengah dari biaya kuliah per
semester. Tidak ada yang tidak mungkin bukan? Berani coba? Let’s do it!
So, apa jadinya dunia kalau dikuasai oleh Creator? Tentu dunia menjadi lebih indah dan hebat karena banyak pemikiran maju dan hal-hal modern yang memudahkan hidup semakin banyak. Daebak yeorobun!
@GetCraft_ID mengadakan kompetisi kreatif untuk menjawab pertanyaan ‘Apa jadinya dunia ketika kreator menguasai dunia?’ Bantu saya memenangkan 100 juta rupiah dengan cara memberi likes, komentar, atau share karya saya ke teman-teman lainnya! bit.ly/idcreatorsruletheworld #GetCraft #WhenCreatorsRuleTheWorld
Yap teman-teman kuliahku juga kebanyakan berprofesi diluar jurusan kuliahnya, sebagai pustakawan. Yah kalo bekerja emang sesuai passion kita dan kenyaman kita sih 😄
BalasHapusSetuju deh sama kamu. Working with passion itu ga bakal berasa kerja karena hati bahagia menjalaninya :D
HapusIya betul. Sempat viral juga kan beberpa waktu lalu kalau bekerja sesuai passion itu seperti b******t karena banyak faktor juga yang mengharuskan kita "mengalah" dengan apa yang kita suka. Sekarang jadi lebih seneng ungkapan bekerja dengan hati karena lebih make sense :)
BalasHapusyes mba haha ada kata yang disensor.. semangat terus jadi apapun asalkan kita suka dan bermanfaat untuk orang lain
HapusApapun profesinya selagi kita menjalaninya dengan hati, InshAllah akam maju dan baik hasilnya,
BalasHapusBekerja apa saja ya Mbak, yang penting insya Allah halal. Passion bisa mengikuti. Bahkan bukan tidak mungkin, passion yang lama kelamaan akan mendatangkan cuan.
BalasHapusSetuju banget kita bisa menjadi apapun kalau kita mau, dan bekerja keras. Tapi ya itu konsistensi yang berat wkwkw.
BalasHapusJadi intinya, kita bisa jadi apa aja yg kita mau. Tapi jangan lupa, cintai pilihamu sepenuh hati. Dan jadilah yang berguna bagi sekitar
BalasHapusYess, everybody can. Apalagi anak muda dengan semangat membara-nyaa ya Kak. That's why kalo kata Soekarno, berikan aku 10 pemuda, Akan kuguncang dunia :D
BalasHapusKerjaan atau profesi apapun kalau sesuai hobi dan cita2 pastinya akan mnyenangkan dijalani, dan tentunya akan menambah ide dan kesuksesan karna dikerjakan dengan hati.
BalasHapusAku malah nggak nyangka bisa kerja di dunia start up. Sama sekali nggak terbayangkan sebelumnya. Pas udah kerja ini baru deh nemu passionnya. Alhamdulillah, aku salah satu yang bangga sama profesiku kerja di digital agency. Hehe.
BalasHapusEra digital sekarang ini memang sangat berkesan ya, tinggal pemanfaatannya aja nih yang selalu jangan lupa untuk positif, positif
BalasHapusSaya rasa, inilah istimewanya hidup di era teknologi saat ini. Banyak keuntungan yg di dapat, termasuk salah satunya menjadi kreator. Pembahasan yg menarik nih mba buat disimak.
BalasHapusKadang-kadang dapat cerita bahwa pilihan pendidikan itu urusannya adalah dengan berbakti ke orang tua, daripada kualat.... Pernah juga dengar cerita manis dari yang awalnya pasrah nurut ortu walaupun sempat berat hati, akhirnya tetap bisa bekerja dan berkarya di bidang yang disukai :).
BalasHapusPenting sekali untuk orang tua sekarang membebaskan anak-anaknya berkarya sesuai dengan passion mereka. Nggak lagi dipaksa untuk sekolah atau bekerja di bidang tertentu. Apalagi di era digital ini banyak profesi baru bermunculan ya. Mungkin salah satunya sesuai dengan passion anak-anak kita nanti.
BalasHapusMashaAllah mbak, baca tulisannya mengingatkan saya lagi nih.. harus selalu memperbaiki niat juga ya.. InshaAllah semua yang kita lakukan dijalankan dengan hati yang bersih termasuk dalam menjalankan peran dalam profesi, InshaAllah tambah berkah ya.. aamiin
BalasHapusaku termasuk yang sedikit diatur orang tua nih, tapi alhamdulillah pikiran ku positiv ridho orang tua itu ridhonya Allah. btw ga semuanya sih diatur cuma beberapa aja sisanya mereka membiarkan aku bebas bergaya ko sesuai passion ku hehe
BalasHapusyang penting menjalankannya serius ya mba karena bnayk kok yang jurusannya apa tapi kerjanya apa :)
BalasHapusAku dong, dulu kuliahnya Ekonomi Moneter tapi kerjanya di Media Cetak dan bagian iklan pulak. Lalu sekarang malah ngeblog dan food photographer atau product photographer.
BalasHapus