Kuliah dulu bagi saya menjadi momok tersendiri. Ada rasa takut karena saya yang tadinya hanya seorang anak SMA harus berubah menjadi anak kuliahan. Seiring berjalannya waktu saya menjadi terbiasa dengan rutinitas anak kuliah seperti mengerjakan tugas yang banyak baik individu maupun kelompok sampai dengan adanya keharusan untuk mengejar dosen agar keinginan kita cepat selesai atau disetujui. Setelah mulai terbiasa dengan jadwal kuliah saya pun merambah ke hal-hal lain supaya tidak bosan hanya kuliah. Saya ikut organisasi, dari organisasi saya mendapat banyak teman, pengalaman dan informasi yang bermanfaat.
Setelah saya ikut organisasi kemudian saya memperoleh informasi tentang lomba karya tulis kreatif tentang ekonomi di Fakultas Ekonomi Bisnis Unair di Surabaya. Saya tertarik untuk ikut karena teman saya yang memang mengajak saya untuk ikutan lomba itu memang sudah berpengalaman ikut lomba karya tulis. Selain itu juga karena saya suka traveling jadi menurut saya kesempatan ini akan menjadi hal yang akan menyenangkan, karena saya akan tinggal di Surabaya kurang lebih 1 minggu untuk ikut acara rangkaian lomba.
Saya mulai membicarakan ide dan pembagian tugas untuk menulis karya yang akan dilombakan bersama 2 orang teman saya. Kebetulan lomba yang akan diikutsertakan ini mengharuskan peserta berjumlah 3 orang. Selama beberapa hari sebelum lomba kami terus berkumpul bersama untuk rapat dan menuliskan karya bersama. Akhirnya batas waktu untuk pengumpulan karya telah tiba, kami mengirimkan karya beserta semua persyaratan yang dibutuhkan. Agak harap-harap cemas menunggu pengumuman apakah kami akan menjadi salah satu finalis yang diundang untuk datang ke Universitas Airlangga di Surabaya.
Akhirnya waktu yang ditunggu-ditunggu tiba. Kami mendapat surat dan email dari FEB Unair bahwa tim kami berhasil menjadi finalis sehingga kami diundang untuk presentasi karya tulis dan memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang. Akhirnya kami bergegas untuk menyiapkan semua keperluan untuk lomba termasuk perizinan untuk tidak kuliah selama beberapa hari dari kampus. Untunglah semua selesai tepat waktu, kami segera berangkat ke Surabaya sehari sebelum presentasi dimulai. Kami sampai di hotel yang disediakan panitia lomba pada malam hari. Kami menyempatkan untuk latihan presentasi lalu lekas beristirahat agar keesokan harinya saat lomba kami fit dan menyajikan performa yang baik.
Welcome to Unair. Bisa dibilang ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kampus ini karena sebelumnya aku hanya lewat dan lihat sekilas saat ke Surabaya. Menurutku kampus ini bagus dan bersih terutama gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Karena kami menghabiskan cukup banyak waktu di fakultas ini sehingga kami menikmati fasilitas yang ada di sana. Para mahasiswa yang menjadi panitia lomba sangat ramah dan bersahabat. Begitu pula dengan para dosen yang menjadi juri lomba juga sangat baik dan memiliki masukan yang inspiratif.
Kami mengikuti seluruh rangkaian acara. Mulai dari pembukaan hingga penutupan semua acara menarik dan tidak membosankan. Acara yang paling ditunggu dengan suasana tegang adalah acara presentasi karya ilmiah. Kami hanya bisa optimis dan percaya diri karena tim kami tidak ditemani oleh dosen, sementara kelompok lainnya ada yang ditemani oleh dosen mereka. Kami hanya berpikiran positif, dengan tidak ditemani dosen justru kami lebih percaya diri karena tidak ada yang akan memerhatikan penampilan kami dengan seksama kecuali para juri. Setelah giliran kami tiba, kami bertiga mempresentasikan karya kami. Kami hanya pasrah dan berpikir nothing to lose, karena kami telah berupaya dengan maksimal. Kebetulan saingan kami juga hebat, ada UI, UGM, Unibraw, dan ada beberapa lagi yang saya lupa dari universitas mana.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Pengumuman siapa yang menjadi pemenang dalam lomba karya tulis nasional ini. Aku dan teman-temanku merasa takut tetapi sudah tidak sabar untuk mendengar pengumuman. Ternyata hal yang tidak pernah kami duga justru terjadi, aku dan timku dari Universitas Negeri Jakarta mendapat juara 1 lomba karya ilmiah. Bagaikan mimpi, setengah tidak percaya kami saling berpandangan, benarkah kami jadi pemenang? Ternyata nama kami dan universitas kami kembali dipanggil oleh MC untuk mengambil hadiah berupa uang tunai dan piala. Luar biasa hal ini sulit dipercaya. Kami seperti artis waktu itu karena banyak orang yang memfoto kami. Aku bahagia karena jerih payah berbuah manis. Ini bukan masalah hadiah tetapi kebanggaan tersendiri dapat mengharumkan nama kampus kami.
Kamilah pemenangnya :D |
Keesokan harinya kami berkeliling Surabaya dengan bus kampus Unair. Kami mengunjungi beberapa tempat seperti museum Sampoerna, Taman Bungkul, ke Klenteng Sanggar Agung dan tempat wisata lainnya yang aku lupa. Lomba ini sungguh menyenangkan. Acara penutupan ini juga tidak akan terlupakan. Iya sungguh tidak terlupakan, sudah 6 tahun berlalu tapi aku masih ingat bagaimana suasana lomba dan tentunya suasana kampus Unair yang asik banget.
Terima kasih Unair untuk kenangan yang luar biasa dan tak terlupakan ini.
Komentar
Posting Komentar