Langsung ke konten utama

Belitong Timpo Duluk, Resto yang Belitong Banget

Assalamualaikum,

Tiba-tiba pengen nulis tentang rumah makan unik yang ada di Belitong. Jangan ngaku pernah ke Belitong kalau belum makan di Resto ini (Galak bener haha). Letaknya di pojok Jalan Mas Daud, bangunannya seperti rumah biasa cuma memang terlihat jadul.




Aku dan teman-teman ke sana untuk makan malam. Awalnya dari depan tampak biasa saja, namun saat masuk ke restonya baru deh berasa kembali ke masa lalu. Seolah-olah masuk ke lorong waktunya Doraemon lalu muncul di suatu masa yang pernah kamu alami (sok dramatis haha). 
Sesuai dengan namanya, segala sesuatu yang ada di tempat itu benar-benar jadul dan unik. Mulai dari hiasan di sekeliling ruangan, menu makanan, hingga ke alat-alat makannya pun unik. Bayangin aja, di dinding ada topi caping petani, sepeda ontel, kukusan nasi, dan masih banyak lagi. Semua itu digantung lho. Tapi kok saya ngeliatnya gak ngerasa ruwet, coba kalau saya terapkan di rumah, pasti ibu saya bisa ngomel ga abis-abis, karena banyak barang ditaruh sembarangan. hahaha... Hal keren lainnya yaitu rumah makan ini sudah pernah dikunjungi oleh Pak Bondan Maknyus yang pastinya sudah pernah diliput oleh stasiun tv (applause *prok prok prok*)

Unik kan? hihiii


Kasir Cantik (aku) foto bareng Pak Bondan (flyer)

Coba perhatikan foto di atas! Ada yang spesial lho dari meja kasirnya. Selain, ada gambar Pak Bondan, ada telepon di meja kasir yang terlihat jelas kan? Telepon itu sekilas terlihat seperti masih berfungsi, namun sebenarnya telepon itu sudah bertahun-tahun tidak berfungsi. Jadi hanya untuk hiasan saja. Konon katanya telepon tersebut pernah dipakai Bung Karno saat berkunjung ke Belitong (Beuuh telepon bersejarah tuh). 

Saat memesan kami cukup bingung mau pesan apa. Karena nama-nama makanannya memakai bahasa yang kurang familiar, agak berbau melayu tapi kok gak gampang dipahami ya hehe. Sayangnya lupa banget mau fotoin daftar menunya (hiks). Pokoknya sebagian besar menu khas dari rumah makan itu berbau makanan laut seperti ikan, cumi, dan udang.


GANGAN

Makanan yang paling saya ingat adalah Gangan karena makanan ini memang khasnya Belitong. Gangan adalah sup ikan berkuah kuning yang rasanya ajib banget. Uniknya di rumah makan ini, gangan disajikan di batok kelapa dan masih ada irisan-irisan kelapanya, jadi yang dikeluarkan hanya air kelapanya saja. Saya menganggap irisan kelapa itu seperti sayur pada supnya. Oh iya ada satu menu unik yang saya lupa namanya. Bentuknya seperti pempek yang dikukus, memang terbuat dari ikan juga, namun kuahnya berbeda. Kuahnya berwarna kuning yang sepertinya campuran santan dan kunyit. Rasanya gurih dan bikin nagih. Tak lupa kami memesan nasi gemuk alias nasi uduk khas Belitong dan ikan bebulus (kayak ikan teri) yang digoreng kering.

Oh iya kalau ke sini harus bersabar karena makanannya datangnya lama. Kenapa? karena semua dimasak dadakan, tapi itu keunggulannya lho, semua makanan masih panas dan menambah rasa nikmat tentunya. Saran saya, selagi menunggu ya liat-liat dan foto-foto aja, karena semuanya unik. Anggap aja lagi kunjungan ke museum. Hal yang masih terngiang dalam pikiran saya (ada fotonya juga sih), pemiliknya kreatif juga memanfaatkan barang-barang lama jadi bermanfaat. Contohnya tempat tisu yang merupakan corong yang biasa digunakan untuk minyak tanah atau bensin di tukang bensin eceran. Hihiii...

Tempat tisunya hits banget kan? :p

Sebelum Makan Foto Aja Dulu


Abis makan, foto lagi deh

Tertarik donk buat ke resto ini? Gak nyesel deh...




Time to say good bye....

Wassalam :D



Komentar

  1. wow kece mbak hehe jadi pengen makan di situ juga hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo mas, thanks for visiting my blos...


      iya kalau ke Blitung jangan lupa makan di resto itu ya.. lumayan murah juga lagi....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Pledge to God, Drama Korea yang Menyayat Hati

Anneyeong haseo chingu , Kali ini, aku mau share tentang  A Pledge to God , Drama Korea yang Menyayat Hati. Awalnya iseng, cari-cari di Viu karena udah bosen dengan drakor yang hits kayak Crash Landing on You (CLOY) dan The World of Married . Gak sengaja, benar-benar lagi iseng-iseng aja scroll daftar drakor di VIU, eh tau-tau muncul A Pledge to God. Padahal ini bukan drama baru karena mulai tayang ( kalo aku mulai tayang ama dia kapan ya? wkwk ) di MBC TV Korea selatan pada 24 November 2018. Baca sekilas sinopsisnya langsung jatuh cinta dan penasaran dengan jalan ceritanya. Cover A Pledge to God (Sumber: Asianwiki.com) Aku suka banget drakor yang sedih binti mengharukan gitu. Terngiang-ngiang sama ceritanya Endless Love (Autumn in My Heart ). Film yang dibintangi oleh Song Hye Kyo, Song Seung Heon, dan Won Bin benar-benar everlasting story deh. Mau nonton berapa kali juga ujung-ujungnya mewek. Nah sama nih, nonton drakor ini juga bawaannya pengen mewek. Oke cukup, yuk la...

Review Produk Terbaru Implora 2024

Hai semua, Aku yakin nih, kalian pasti sudah tahu brand Implora kan? Namun, kalian udah tahu belum kalau Implora mengeluarkan produk baru? Penasaran gak nih? Oke, aku spill nih produk barunya yaitu Implora Cleansing Face and Body Bar Soap yang merupakan sabun untuk membersihkan wajah dan badan. Produk baru Implora ini memang wajib diulas karena bagus banget manfaatnya untuk kulit. Jujur, awalnya aku agak skeptis karena zaman now kok face wash berupa sabun batang. Eh tapi aku penasaran juga sih karena Implora termasuk brand yang cukup terkenal dan banyak yang bilang bagus jadinya aku tertarik untuk cobain. Yuk simak review produk terbaru Implora 2024 ini. Kenalan dengan Cleansing Face and Body Bar Sesuai dengan namanya, sabun batang ini memang mampu membersihkan wajah dan badan. Bukan itu saja, sabun ini juga membuat kulit menjadi lembap dan segar seharian. Produk dengan berat netto 60 gr ini tentu saja sudah mendapat izin BPOM dengan n omor BPOM yang tercantum...

Patriarki dalam Suku Batak, Diskriminatif atau Tidak?

Horas,  Alhamdulillah saya mendapat undangan untuk hadir di Wedding Batak Exhibition (WBE) 2024 yang diadakan di Gedung Smesco Jakarta Selatan sebagai blogger. Saya merasa senang dan antusias karena saya bisa mengenal budaya Indonesia secara lebih mendalam, khususnya budaya suku Batak yang menganut sistem Patriarki atau mengunggulkan laki-laki di atas perempuan. Tarian Khas Batak Sebagai Pembuka Acara Jujur awalnya saya sudah berstigma negatif tentang Patriarki dalam suku Batak karena mendengar sekilas cerita dari beberapa orang yang saya kenal. Oleh sebab itu, untuk meluruskan pandangan saya yang sudah cenderung melenceng ini, saya tertarik untuk datang ke acara WBE 2024 karena ada Talkshow menarik yang berjudul Harta, Tahta, Wanita. Kilas Balik WBE 2024 Helaparumaen dan Chathaulos dengan bangga mempersembahkan "Wedding Batak Exhibition 2024." Acara ini pertama kali digelar di Indonesia untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya Batak pada 7-8 September 2024 di SM...