Langsung ke konten utama

Petualangan Lucu dan Reuni Cantik di Gunung Prau (2565 MDPL)



Assalamualaikum,


Hiking kali ini sedikit berbeda....

Iya berbeda karena hiking ini jadi ajang reunian cantik bersama teman-teman kos sekaligus teman kerjaku dulu.. Gak nyangka juga bisa jadi begini... Awalnya my silly friend, nurhayati alias nuy atau aku manggilnya "ndronuy" ngajakin ke Prau.. Karena ada misi yang belum tercapai sebelumnya maka aku menyetujui ajakannya. Gak disangka si nuy ngajak mba rere, lalu mba rere ngajak umu yang mereka semua itu adalah sahabat-sahabatku yang juga teman kos dulu...

Emang dasar rada-rada alias silly, Si Nuy sempet-sempetnya bilang gak jadi ikut 2 hari sebelum hari keberangkatan.. Siapa juga yang gak kesel, tapi akhirnya memaklumi lah punya temen rada sengklek kayak dia.. hahahaha... Dan bener aja, Jumat pagi yang mana malemnya adalah waktu keberangkatan dia bilang jadi ikut... Tapi kami bertiga pura-pura gak tau aja kalo si semprul jadi ikut...

Banyak kejadian lucu yang terjadi.. Si Nuy kena batunya, gara-gara rese bilang gak jadi ikut segala, akhirnya dia sampe Wonosobo duluan sekitar jam 3 yang harusnya baru sampe pagi sekitar jam 6 atau jam 7 dari Bandung.. Katanya mamang supirnya ngebut pisan jadinya dia sampe super cepat... Alhasil dia harus nunggu lama banget di Terminal Wonosobo ampe jam 9 pagi kalo ga salah... oh iya kalau aku dan yang lain kebetulan berangkat dari Jakarta naik kereta ke Purwokerto, abis itu nyambung naik bus semacam kopaja..

Kopajanya ngebut, sampe akhirnya jemput umu di Banjar, kejadian lucu dan nyebelin kembali terjadi... Saking ngebutnya ternyata knalpot kopaja itu patah, akhirnya jalannya pelan-pelan sambil supirnya mencari bengkel di pinggir jalan. Akhirnya nemu bengkel di Wonosobo.. Proses perbaikan lumayan lama, ampe bikin bete, apalagi si nuy yang udah nungguin dari malem pasti lebih bete karena dia sendirian.. hahaha... bikin ngakak deh kalo inget kejadian itu...

Setelah istirahat sebentar dan makan siang, akhirnya jam 2 siang kami memulai pendakian... Starting point kami adalah Petak Banteng... Bagi yang belum pernah mendaki Prau.. Dari awal pendakian saja sudah bikin nafas tersengal-sengal lho treknya.. Diawali dengan ratusan atau mungkin ribuan anak tangga, lalu dilanjutkan dengan trek tanah dan bebatuan yang terjal.. Tapi tenang saja, pendakian tidak terlalu lama kok, hanya 3-4 jam saja... Sayangnya, pendakian kami ditemani dengan rintik-rintik hujan yang semakin ke atas semakin deras... jalan yang kami lalui semakin licin sehingga kami harus ekstra hati-hati...

Trek menuju Pos 1
Trek Setelah Pos 1



Don't worry, be happy... Setidaknya saat sebelum hujan, kami dimanjakan dengan pemandangan yang indah... Di sekeliling kami didominasi dengan warna hijau, ladang-ladang warga setempat yang sangat subur dan dibangun secara berundak-undak (sengkedan)... Luar biasa...

Pemandangan Ladang warga di Wonosobo

Ini aku, sambil ngos2an, rehat dulu cyin

Semakin lama dan semakin tinggi tanah yang dipijak, hujan semakin deras... Menyerah? Tentu tidak!! Kami harus menyelesaikan perjalanan hingga puncak.. Alhamdulillah dengan semangat dan tekad yang bulad akhirnya kami sampai di puncak 2565 MDPL... Yeaaay.... Badan yang cukup basah kuyup semakin bikin menggigil... bbrrrrrr... Sambil nunggu para lelaki mendirikan tenda, para cemewew (cewe) manis berlindung di bawah plesit tenda sambil bercanda dan hal-hal yang tidak penting agar tidak terlalu berasa dingin...

Saat malam tiba, 7 cewe yang berada dalam 1 tenda merasa kelaparan... Oh iya 7 orang itu terdiri dari aku, Umu, Mba Rere, Nuy, Dea, Maya, dan Ete.. Lalu apa yang kami lakukan? Makan... Tentu harus masak dulu.. Untung si semprul inisiatif pinjem kompor dan nesting untuk masak.. Kalau di gunung anak itu rajin, tapi kalau di dataran, jangan ditanya deh, udah pasti dia adalah ratu malas... hahaha... But thanks to Nuy yang rajin, kami jadi makan, walau cuma mie tapi berasa spageti bolognaise dan sosis berasa steak... hehehe...

Setelah makan dan ketawa ketiwi, kami langsung tidur... Jangan kira kami bisa tidur nyenyak.. Entah pukul berapa tepatnya, tengah malam kami terbangun karena suara alay yang berlogat jawa medok. Dia bersama teman-temannya mendirikan tenda di dekat tenda kami. Otomatis suaranya terdengar, apalagi dia ngomong kayak pake toa, cetar membahana lah pokoknya.. Semua orang dibuat jengkel oleh kelakuan orang itu.. Dengan medoknya, dia selalu manggil teman-temannya dengan istilah "bro" tapi yang terdengar jadi "brow" karena suaranya berat dan medok. Yang menyebalkan dari mereka adalah karena omongan mereka kotor banget, banyak kata-kata jorok yang mereka ucapkan dalam bahasa jawa. Duh, bikin kuping dan hati panas, sampe heran kok bisa-bisanya di gunung berkelakuan kayak gitu, gak takut kualat broooow...!!!!

Saat pagi, akhirnya terungkap seperti apa sih wujud mereka itu.. Ternyata mereka hanya segerombol cowo-cowo ABG .. Duh pengen nimpuk pake sandal.. untung mereka tau diri dan mereka cepat-cepat turun dari sana...

Terlepas dari itu semua, kami sangat menikmati kebersamaan kami... Walaupun sempat mendung dan tidak terlihat sunrise tapi akhirnya langit cerah kembali... Kami bisa berfoto-foto dan bervideo yang aneh-aneh di bukit teletubbies... Yeay.... Di bawah ini buktinya...

Mendung dan berkabut, matahari terbit tidak terlihat

Akhirnya langit cerah dan kabut pun hilang




Setelah makan dan packing, kami pulang... Alhamdulillah pulangnya sangat cepat hanya 1 jam dan treknya landai. Terima kasih pak porter yang sudah menunjukkan jalan yang asyik....






Sayonara Prau.......




Komentar

  1. Wah serunya.. bisa hiking bareng sahabat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak Emma, seru banget.. Tak terlupakan.... Silakan dicoba.. hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Pledge to God, Drama Korea yang Menyayat Hati

Anneyeong haseo chingu , Kali ini, aku mau share tentang  A Pledge to God , Drama Korea yang Menyayat Hati. Awalnya iseng, cari-cari di Viu karena udah bosen dengan drakor yang hits kayak Crash Landing on You (CLOY) dan The World of Married . Gak sengaja, benar-benar lagi iseng-iseng aja scroll daftar drakor di VIU, eh tau-tau muncul A Pledge to God. Padahal ini bukan drama baru karena mulai tayang ( kalo aku mulai tayang ama dia kapan ya? wkwk ) di MBC TV Korea selatan pada 24 November 2018. Baca sekilas sinopsisnya langsung jatuh cinta dan penasaran dengan jalan ceritanya. Cover A Pledge to God (Sumber: Asianwiki.com) Aku suka banget drakor yang sedih binti mengharukan gitu. Terngiang-ngiang sama ceritanya Endless Love (Autumn in My Heart ). Film yang dibintangi oleh Song Hye Kyo, Song Seung Heon, dan Won Bin benar-benar everlasting story deh. Mau nonton berapa kali juga ujung-ujungnya mewek. Nah sama nih, nonton drakor ini juga bawaannya pengen mewek. Oke cukup, yuk lanjut

Review Produk Terbaru Implora 2024

Hai semua, Aku yakin nih, kalian pasti sudah tahu brand Implora kan? Namun, kalian udah tahu belum kalau Implora mengeluarkan produk baru? Penasaran gak nih? Oke, aku spill nih produk barunya yaitu Implora Cleansing Face and Body Bar Soap yang merupakan sabun untuk membersihkan wajah dan badan. Produk baru Implora ini memang wajib diulas karena bagus banget manfaatnya untuk kulit. Jujur, awalnya aku agak skeptis karena zaman now kok face wash berupa sabun batang. Eh tapi aku penasaran juga sih karena Implora termasuk brand yang cukup terkenal dan banyak yang bilang bagus jadinya aku tertarik untuk cobain. Yuk simak review produk terbaru Implora 2024 ini. Kenalan dengan Cleansing Face and Body Bar Sesuai dengan namanya, sabun batang ini memang mampu membersihkan wajah dan badan. Bukan itu saja, sabun ini juga membuat kulit menjadi lembap dan segar seharian. Produk dengan berat netto 60 gr ini tentu saja sudah mendapat izin BPOM dengan n omor BPOM yang tercantum pada kemasan.

Healing Sejenak ke Telaga Sunyi Banyumas

 Hi bestie, Lagi suntuk dan bosan dengan suasana Jakarta, aku dan sanak saudara berencana untuk mudik ke Banyumas. Alhamdulillah terlaksana dengan naik mobil pribadi, padahal tadinya kami berencana untuk naik kereta saja. Namun, omku bilang nanti susah mau jalan-jalan ke sana kalau gak bawa mobil. Kami semua setuju dengan gagasan cemerlang itu. Kami memang niat mau eksplor kampung halaman. Dengar cerita dari beberapa tetangga di sana, ada telaga yang airnya sangat jernih dan suasananya asri. Kami menggali informasi lebih dalam tentang telaga tersebut. Usut punya usut, Telaga Sunyi namanya. Konon katanya, telaga itu benar-benar sunyi dan sepi karena jauh dari keramaian. Setelah istirahat satu hari, kami langsung Healing Sejenak ke Telaga Sunyi Banyumas pada hari kedua. Ternyata benar cerita orang-orang, tempat ini sangat cocok untuk  healing  sambil merenung serta menenangkan hati dan pikiran. Masih sepi karena banyak orang yang belum tahu keberadaan tempat ini, termasuk warga lokal Ban